Sasaran Komunikasi Pemasaran
Demografis,
Psikografis, dan Geodemografis
A.
Tinjauan
Pentingnya melakukan penentuan
sasaran kepada kelompok konsumen
Tujuan
bab ini adalah untuk memperluas pembahasan mengenai penentuan sasaran
(targeting). Bahwa usaha targeting dan micromarketing memungkinkan komunikator
pemasaran menyampaikan pesan mereka secara lebih tepat dan mencegah terjadinya
kesiasiaan dalam penyampaian pesan kepada orang-orang diluar target pasar
mereka. Dalam bab ini kita akan memfokuskan pembahasan pada tiga set
karakteristik konsumen yang secara independen atau bersama-sama mempengaruhi
konsumsi seseorang dan bagaimana mereka merespon komunikasi pemasaran, yaitu :
demografi, psikografi, dan geodemografi.
Variable
demografis terdiri atas karakteristik seperti usia, pendidikan, dan etnis.
Dengan memonitor perubahan demografis, para pemasar dapat secara lebih baik :
1. Mengidentifikasi
dan memilih segmen pasar.
2. Meramalkan
penjualan produk
3. Memilih
media untuk meraih target pelanggannya.
Aspek
gaya hidup konsumen seperti aktivitas, ketertarikan, dan opini mereka merepresentasikan
karakteristik psikografis mereka. Pola pembelian seringkali lebih dipengaruhi
oleh gaya hidup kita dibandingkan latar belakang demografis kita. Geodemografi
merupakan sebuah kombinasi dari karakteristik demografis dan gaya hidup
konsumen dalam cluster geografis seperti
kode pos area dan lingkungan rumah.
Namun
penekanan utama dalam bab ini adalah kepada karakteristik demografis karena
sejauh ini ruang lingkupnya bergerak secara dinamis. Tiga topik utama mengenai
demografi yang akan dibahas :
1. Struktur
usia populasi Amerika serikat
2. Perubahan
yang terjadi dalam rumah tangga
3. Perkembangan
etnis populasi
B. Pertumbuhan populasi dan penyebaran
geografis
Populasi
manusia didunia berjumlah sekitar 6 miliar jiwa ditahun 2000. Populasi dunia
diperkirakan tumbuh menjadi sekitar 8 miliar jiwa pada tahun 2025. Populasi
amerika serikat akan berjumlah sekitar 275 juta ditahun 2000 dan mencapai
sekitar 335 juta jiwa ditahun 2025. Mungkin aspek yang paling menarik dari
populasi amerika ini adalah perubahan yang terjadi pada distribusi geografis
mereka.
1. Perubahan struktur usia
Salah
satu ciri yang menonjol dari populasi amerika adalah usia yang terus bertambah.
Rata – rata usia dari orang amerika adalah 28 tahun ditahun 1970, 30 ditahun
1980, dan 33 ditahun 1990, terus meningkat hingga hampir 36 tahun pada tahun
2000, dan diperkirakan bertambah lagi menjadi 38 tahun pada tahun 2025. Bagian
selanjutnya akan membahas kelompok usia utama dalam populasi Amerika dan
implikasinya pada usaha komunikasi pemasaran.
a.
Generasi
Baby-Boomers
Perubahan struktur usia diamerika serikat sebagian besar diakibatkan oleh baby boomer, 75
juta orang Amerika yang lahir pada tahun 1946 hingga 1964. Periode populasi
muncul setelah perang dunia II (pada tahun 1945) dan berlangsung selama hamper
dua dekade. Dengan menggunakan tahun 2000 sebagai titik referensi, baby boomer
yang tertua akan berusia 54 tahun pada saat datangnya awal millennium baru,
sedangkan yang termuda dalam kategori ini akan berusia 36 tahun. Efek dari
adanya baby boomer ini dimanifestasikan kedalam perkembangan – perkembangan
besar dalam populasi :
1. Baby
boomers yang asli melahirkan baby boomer kecil ketika mereka telah cukup umur.
2. Disebabkan
oleh tingkat kelahiran yang rendah pada pertengahan tahun 1960-an hingga
1970-an (sebelum periode dimana sebagian besar baby boomers mempunyai anak).
3. Jumlah
orang berusia setengah baya (sekitar 35-54 tahun) telah meningkat secara
dramatis. Kematangan para baby booomers ini kemungkinan merupakan perkembangan
demografi yang paling signifikan yang dihadapi para pemasar selama dekade
1990-an.
Perkembangan
yang terjadi sebelumnya memberikan suatu janji kepada banyak pemasar namun
menimbulkan banyak masalah bagi orang lain. Para pemasar yang menjadikan remaja
dan dewasa muda sebagai target pasar mereka selama 1970-an sampai 1980-an,
menderita ditahun 1990-an karena ukuran pasar ini menjadi lebih sempit. Contoh
industry blue jeans,
b.
Konsumen
berusia setengah baya dan mapan (Mature)
Dengan bertambahnya usia populasi Amerika serikat,
dekade 1990-an merupakan dekade pemasaran yang ditujukan bagi baby boomers
berusia setengah baya dan konsumen yang mapan walaupun tidak terlalu tepat
demikian, kita dapat menentukan bahwa usia paruh baya berada pada rentang usia
35 hingga 54 tahun, titik dimana kemapanan telah dicapai.
Berbagai implikasi timbul dari usaha komunikasi
pemasaran yang ditujukan kepada pasar kelompokberusia mapan. Dalam iklan yang
ditujukan pada kelompok ini, disarankan untuk menggambarkan mereka sebagai
orang-orang yang aktif, vital, sibuk, berpandangan kedepan, dan ingin berpenampilan
menarik dan romantis.
c.
Anak
- Anaka Dan Remaja
Di
ujung lain dari spektrum usia terdapat anak – anak dan remaja. Kelompok orang –
orang Amerika muda berusia antara 19 tahun ke bawah ini telah menurun secara
dinamis persentasenya, yaiti 40 persen dari totaal populasi pada tahun 1956 di
proyeksikan menjadi sekitar 29 persen dari total populasi di tahun 2000. Dengan
demikin mereka tetap merupakan kelompok yang penting, terdiri dari 80 juta
anggota di tahun 2000.
Para pemasar pada umumnya menganggap anak – anak
berusia 4 hingga 12 tahun sebagai “kids” untuk
membeadakan kelompok ini dari toddlers dan
remaja. Diperkirakan bahwa anak – anak dari pengelompokan yang luas ini
melakukan atau mempengaruhi pembelian senilai miliaran dolar setiap tahun. Anak
- anak usia prasekolah mempersentasikan kelompok penting yang telah
tumbuh cepat pada tahun belakangan ini. Angka kelahiran bayi di Amerika Serikat
tahun 1990 lebih banyak (4,5 juta) dibandingkan dengan tahun 1957 pada puncak baby boom (4,3 juta). Produk dan jasa
yang menarik bagi keluarga dan rumah tangga telah meningkat untuk dipasarkan
pada para bayi. Dan menarik minat para orang tua juga anak - anak prasekolah, begitupula produk fashion yang diilustrasikan iklan untuk
Baby Gap.
Anak – anak usia
sekolah dasar (6 – 11 tahun) secara langsung mempengaruhi pembelian produk
dan secara tidak langsung mempengaruhi apa yang orang tua mereka beli, seperti
produk baju, mainan, dan bahkan pilihan merek dari produk seperti pasta gigi.
Bentuk iklan dari komunikasi pemasaran yang ditujukan pada anak kecil atau
keluarga mereka telah meningkat di tahun belakangan ini. Komunikator pemasaran
telah mendatangi ruang – ruang kelas di semua tingkat dengan pesan promosi yang
kadangkala n”dikemas” sebagai alat belajar yang sering mengundang khawatir para
orang tua dan pengajar, yang mempertanyakan etika dari praktik – pratik semacam
ini.
Para remaja (13
– 19 tahun) yang jumlahnya di Amerika Serikat sekitar 27 juta orang, memiliki earning
power yang sangat berpengaruh beasar terhadap pembelian personal atau rumah
tangga. Kelompok ini, yang disebut konsultan pemasaran sebagai Generasi Y
(berbeda dari generasi sebelumnya yang dinamakan dengan generasi X), adalah kelompok usia yang mempunyai pengaruh penting
terhadap pembelian. Para remaja mempunyai pengaruh dan kekuatan dalam pembelian
yang turut adil dalam perkembangan program komunikasi pemasaran yang ditujukan
pada kelompok ini.
Remaja dikenal sebagai konsumen yanag sangat dapat
menyesuaikan diri, sangat memuja penampilan fisik (narcissistic) dan tidak loyal. Karakteristik ini memberi paluang
dan tantangan yang sangat besar bagi para komunikator pemasaran. Sebuah produk
yang dapat diterima dapat sukses dengan gemilang, ketika para remaja memilih
suatu merek sebagai ciri/tanda diri yang membedakan mereka dari yang lain.
d.
Generasi
X
Tidak
ada kelompok yang mendapat perhatian banyak diwaktu lalu kecuali Generasi X,
dimana kelompok ini yang sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa. Kelompok
ini diklasifikasikan berada pada usia 20-an, yang sering disebut dengan baby usters dan twentysomethings. Pelebelan itu tidak hanya berhenti begitu saja,
mereka dihadapkan pada ungkapan klise yang lebih banyak dibandingkan kelompok
usia lain dalam sejarah. Sebagian besar perbedaan itu adalah berbagai ejekan,
seperti: pemalas, sinis, pengeluh, anak grunge,
tidak mempunyai harapan. Salah satu penelitian mengklasifikasikan para Gen X
kepada 4 klompok berdasarkanprofil sikap mreka yaitu: yup &Comers, bystanders, play boys, dan drifters. Para
komunikator pemasaran yang tujukan pada usia 20 tahun keatas harus menggunakan
daya tarik yang ditargetkan kepada subkelompok yang spesifik seperti yup & Comers yang dibandingkan dengan stereotip yang tidak
cukup hanya mengenakan pada suatu sub segmen saja.
Pada kelompok Gen X, walaupun mereka mendapat
berbagai pelabelan bukanlah suatu kelompok dengan demografi dan preferensi gaya
hidup yang sama, dan seharusnya tidak terlalu dianggap sebagai segmen pasar.
Akan tetapi Gen X ini dapat di jadikan sebagai target yang menarik bagi para
pemasar.
2. Perubahan Yang Terus Terjadi Dalam
Rumah Tangga
Sebuah
rumah tangga mempersentasikan kesatuan rumah yang independen, baik peoperti
yang disewa ataupun properti yang dimiliki sendiri. Rumah tangga Amerika
Serikat tradisional yang digambarkan secara stereotip dalam program televisi untuk para baby boomer, misalnya leave in to beaver dan happy day yang
selama ini hanya terdiri atas ayah, ibu, dengan kedua atau ketiga anaknya.
Rumah tangga Amerika Serikat telah diubah untuk selamanya oleh efek gabungan
dari pola perubahan perkawinan, meninggalnya jumlah wanita yang bekerja, dan
semakin tingginya tingkat perceraian.
Jumlah
rumah tangga terus bertambah namun ukurannya semakin kecil dan mengalami
perubahan karakter. Jumlah rumah tangga baru meningkat dua kali lipat dari
tingkat pertumbuhan populasi, namun dilain pihak ukuran rumah tangga menurun.
Perubahan kombinasi dari rumah tangga Amerika Serikat ini mepunyai berbagai
implikasi bagi para komunikator pemasaran, khususnya periklanan. Para pengiklan
akan wajib merefleksikan berbagai situasi kehidupan yang ada dalam rentang yang
luas. Banya pengiklanan membuat daya tarik khusus bagi keinginan pembeli dan
kebutuhan para lajang, yang merupakan daya tarik bagi produk makanan, misalnya
pemenuhan kebutuhan yang menyiapkan makan secara cepat dan mudah. Untuk meraih
itu diperlukan usaha seleksi media khusus karena mereka:
a. Cenderung
bukan penonton program televisi prime
time, melainkan lebih malam dari itu.
b. Sangat
suka menonton acara – acara dalam televisi kabel dibanding populasi yang lain.
c. Merupakan
pembaca majalah yang setia.
3. Perkembangan
Populasi Etnis
Amerika
telah lama menjadi melting pot, namun
beberapa dekade Amerika semakin menjalankan peran ini. Kelompok etnis terbesar
di amerika serikat adalah orang berkulit hitam (african- american) dan amerika
latin (hispanic-American), dimana keduanya mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat. Memahami peran yang semakin berkembang dari kelompok etnis ini maka
selanjutnya akan dibahas implikasi komunikasi pemasaran terhadap orang-orang
kulit hitam, latin dan asia di Amerika.
1.
Penduduk
African- American
Walaupun banyak orang amerika berkulit
hitam yang mempunyai kebudayaan yang sama, dimana mereka berbagi nilai-nilai,
kepercayaan dan perilaku yang sama tetapi mereka tidak merepresentasikan sebuah
pasar seperti yang berlaku bagi orang-orang kulit putih. Beberapa faktor
menjelaskan mengapa orang-orang African-American merupakan konsumen yang
menarik perhatian banyak perusahaan:
a. Populasi
african- american tumbuh lebih cepat dibandingkan populasi lainnya.
b. Rata-rata
usia orang-orang kulit hitam umumnya lebih muda dari pada orang-orang kulit
putih
c. Orang-orang
african-american secara geografis terkonsentrasi kira-kira dua pertiga dari
orang-orang kulit hitam tinggal di dalam pasar yang merupakan Top 15 di amerika.
d. Orang-orang
african-american cenderung membeli produk-produk bermerek dan mempunyai
prestise dalam proporsi yang lebih banyak di bandingkan orang-orang kulit putih
African-
American menunjukan perilaku pembelian yang berbeda sesuai dengan gaya hidup,
nilai-nilai, dan faktor demografis mereka.
Karenanya perusahaan harus menggunakan media iklan, jalur distribusi,
tema iklan serta strategi harga yang berbeda mengingat mereka memasarkan produk
kepada berbagai subsegmen dari populasi african-amaerican.
2.
Penduduk
Hispanic – American
Komunikator umumnya belum memberikan
perhatian yang cukup kepada para hispanic – american. Frekuensi penampilan
orang hispanic – american dalam iklan televisi lebih rendah dibandingkan
proporsi mereka dalam populasi. Komunikator pemasaran harus menyadari bahwa
adanya beberapa faktor yang penting ketika berusaha meraih konsumen hispanic.
a. Hispanic-american
dalam persentase besar hanya berbahasa spanyol atau menguasai sedikit berbahasa
inggris. Karenanya banyak orang-orang hispanic yang hanya dapat diraih melalui
media berbahasa spanyol.
b. Persentase
terbesar dari orang-orang hispanic umumnya menggunakan media berbahasa spanyol
adalah penting untuk menyampaikan pesan kepada beberapa kelompok orang hispanic
menggunakan metode ini.
c. Kunci
utama dalam merancang iklan yang efektif untuk orang-orang hispanic adalah
dengan menggunakan bahasa yang dominan.
d. Pengiklan
perlu amat berhati-hati dalam berbahasa.
3.
Penduduk
Asian – American
Penting untuk ditekankan bahwa seperti
halnya tidak ada pasar tunggal untuk warga kulit hitam atau warga hispanic, hal
yang sama berlaku bagi warga asia. Tidak ada pasar untuk warga asia. Beberapa
perusahaan telah sukses dalam menargetkan pemasaran kepada kelompok asia
tertentu dengan menyesuaikan program pemasaran khusus kepada nilai-nilai dan
gaya hidup mereka dan tidak hanya terpaku kepada penerjemahan Anglo program.
Pemasar-pemasar utama mempunyai pilihan media yang jauh lebih besar dari pada
sebelumnya dalam upaya meraih warga Asia – american. Stasiun radio yang
mengudara dengan bahasa-bahasa asia sekarang telah muncul di berbagai tempat
dimana terdapat konsentrasi warga asia yang besar. Direct marketing malalui surat
merupakan media yang paling utama untuk micromarketing kepada kelompok tertentu
dari warga asian - american.
Dari penjelasan diatas sudah jelas bahwa
implikasi para pemasar dan komunikasi pemasaran perlu malakukan tugas yang
lebih baik dalam mengembangkan produk, program pemasaran, dan strategi
komunikasi pemasaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari
tiap-tiap kelompok etnis karena merupakan peran yang penting dalam mengarahkan
perilaku konsumen.
C.
Penetapan
Sasaran Berdasarkan Psikografis
Penelitian
tentang psikografi yang paling dikenal adalah model klasifikasi Values and
Lifestyles (VALS) yang dikembangkan oleh Stanford Research Institute (SRI).
Dalam model terbaru, yang dikenal dengan VALS 2, diidentifikasi delapan kategori
berdasarkan kombinasi faktor demografi dan gaya hidup seperti usia, pendapatan,
pendidikan, tingkat percaya diri, kesehatan, dan ketertarikan terhadap
masalah-masalah yang ditemui konsumen. Kedelapan kategori VALS 2 dapat
diringkas sebagai berikut:
Konsumen
principle-oriented yang bertindak berdasarkan pandangan mereka mengenai
bagaimana seharusnya dunia berjalan, adalah:
1.
Fulfillers
adalah para profesional yang matang, bertanggung jawab, dan berpendidikan
tinggi, yang well-informed mengenai berbagai perkembangan terkini.
Mereka memiliki tingkat pendapatan yang tinggi namun merupakan konsumen yang
praktis dan value-oriented. Aktivitas mereka di waktu senggang terpusat
di rumah. Fulfillers merupakan target pasar yang potensial bagi produk-produk
kesehatan, seperti produk makanan dengan kadar kolesterol, gula, garam, dan
lemak yang rendah.
2.
Believers
adalah konsumen konservatif dan mudah ditebak yang memilih merek-merek yang
sudah mapan.
Konsumen
status-oriented dipandu oleh tindakan dan opini orang lain:
3.
Achievers
adalah orang-orang yang sukses, berdedikasi pada pekerjaan, yang meraih
kepuasan terutama karena pekerjaan dan keluarga mereka. Achievers adalah
target pasar untuk perusahaan mobil mewah, pakaian kelas atas, dan toko-toko
khusus yang mahal.
4.
Strivers
mempunyai karakteristik yang serupa dengan achievers namun sumberdaya ekonomi,
sosial, dan psikologisnya lebih sedikit. Gaya adalah faktor penting bagi mereka
karena mereka terus berusaha meniru orang-orang yang mereka kagumi. Perusahaan
yang meniru produk-produk mahal seperti tas tangan para desainer, akan
menganggap strivers sebagai target pasar yang receptive.
Konsumen
action-oriented yang dipandu oleh keinginan mereka akan keragaman dan
risiko aktivitas sosial maupun fisik:
5.
Experiencers
mewakili yang termuda dari segmen ini merupakan para experiencers yang
suka berpetualang dan mengeluarkan biaya besar untuk pakaian, makanan cepat
saji, musik dan aktivitas kalangan muda lainnya.
6.
Makers
adalah konsumen yang praktis dan self-sufficient yang memfokuskan diri
pada keluarga, pekerjaan, dan rekreasi fisik.
Dua
kategori konsumen lain yang dikelompokkan berdasarkan tingkat sumber daya
mereka, baik yang berada di atas maupun di bawah keenam kategori sebelumnya:
7.
Strugglers
memiliki tingkat pendapatan yang paling rendah dan sumber daya paling minim
untuk dimasukkan ke dalam kategori self-orientation consumer manapun.
Mereka cenderung merupakan konsumen yang setia terhadap merek, tentunya sebatas
kemampuan mereka.
8.
Actualizers
menikmati tingkat pendapatan yang tinggi, self-esteem yang kuat, dan
sumber daya yang berlimpah. Citra adalah penting dan karenanya mereka membeli
barang-barang “terbaik di dunia”. Mereka merepresentasikan pasar yang potensial
bagi perusahaan produk-produk kelas atas, seperti mobil mewah, kapal pesiar
pribadi (yachts), dan perjalanan udara dengan pesawat Concorde.
Para
pemasar menggunakan informasi rinci yang diperoleh dari model VALS 2 ini untuk
memposisikan merek mereka, memilih bentuk media, dan menentukan seberapa besar
berbagai potensi yang dimiliki oleh segmen pasar, serta kebutuhan produk yang
sesuai dengannya.
D.
Penetapan
Sasaran Berdasarkan Geodemografis
Dasar
pemikiran yang menjadi landasan geodemographic targeting adalah bahwa
orang-orang yang menetap di daerah atau area yang sama, misalnya bertetangga
atau dalam satu kawasan kode area, juga memiliki persamaan dalam demografi dan
gaya hidup. Sehingga, dengan mengetahui di mana orang-orang menetap dapat
diperoleh informasi mengenai market place behavior mereka secara
umum. Beberapa perusahaan mengembangkan layanan yang menghilangkan batas area
geografis ke dalam common group, atau cluster, dimana terdapat orang-orang
dengan karakteristik demografis serta gaya hidup yang sama.
*****
DAFTAR PUSTAKA
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi aspek
tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jil.1.ed.5. PT.Gelora Aksara Pratama
trimakasih banyak saya terbantu dengan adanya postingan ini^^
ReplyDeleteoye....liat2 yang lainnya ya...
ReplyDelete